Bea Cukai Terus Mendukung Kemajuan Ekspor Langsung dari Maluku
Selain pembentukan program kerja, rapat yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Tual Adam Rahayaan ini juga membahas kesiapan sarana prasarana, sistem pengawasan ekspor dari Kota Tual, progres regulasi sektor perikanan tangkap dan sistem pusat pengendalian pengawasan perikanan.
Hari Setiayadi juga berkesempatan memaparkan realisasi penerimaan devisa ekspor yang diperoleh Kota Tual dari sektor ekspor periode tahun 2015 - 2021 yang tercatat melalui Bea Cukai Tual. “Kota Tual pernah menjadi lumbung ikan, ini merupakan potensi yang besar sehingga diharapkan dengan sinergi semua pihak mampu mendorong peningkatan ekspor langsung dari Kota Tual,” imbuhnya.
Sisi lain, Bea Cukai Ternate turut hadir dalam focus group discussion (FGD) penyusunan strategi peningkatan kesejahteraan petani kelapa di Provinsi Maluku Utara.
Melalui program ‘Parapara Emas’ yang digagas oleh Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara M. Rizal Ismail, Pemprov Maluku Utara berupaya menyusun kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di sana.
Untuk mendukung program ini, Pemprov Maluku Utara telah membuat draf peraturan gubernur yang diharapkan mampu menjadi payung hukum pelaksanaan program ini.
“FGD ini diharapkan menjadi wadah diskusi antara kami dan stakeholder dalam penyusunan unsur-unsur pada draf pergub ini, sehingga dapat menciptakan peraturan yang sesuai dan menampung aspirasi semua pihak,” ungkap M. Rizal.
Bea Cukai Ternate berharap program ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor produk kelapa dan turunannya dari Maluku Utara, sehingga akan berpengaruh positif terhadap peningkatan ekonomi di wilayah setempat. (*/jpnn)