Beasiswa Kuliah, Syaratnya: Masih Perawan
Namun, tudingan tersebut ditepis Wali Kota Dudu Mazibuko. Sebab, tujuan utama beasiswa itu memang bukan hanya soal pendidikan, melainkan juga pencegahan agar para remaja putri tidak hamil pada usia belia.
Terlebih selama ini Provinsi KwaZulu-Natal terkenal sebagai salah satu provinsi di Afsel yang angka kehamilan usia dininya sangat tinggi. Pada 2012, lebih dari 26 ribu bayi lahir dari perempuan yang masih berusia 15–19 tahun. Jumlah tersebut tidak jauh beda pada tahun-tahun setelahnya.
’’Apa yang saya catat dari semua kritik yang masuk adalah mereka tidak menyediakan solusi sama sekali (untuk mengatasi masalah kehamilan usia dini),’’ ujar Mazibuko.
Dia menceritakan, dahulu dirinya hamil saat duduk di bangku SMA dan masih berusia belasan tahun. Mazibuko tidak ingin warganya mengalami nasib yang sama seperti dirinya. Pemerintah kota sudah melakukan berbagai upaya pencegahan kehamilan usia remaja, tetapi tidak pernah membuahkan hasil yang signifikan. Hingga akhirnya ide soal beasiswa itu muncul.
’’Perempuan muda sangat rentan. Mereka tidak bisa menolak untuk bercinta dengan pria yang lebih tua. Mereka bahkan tidak bisa meminta pria tersebut memakai kondom,’’ tegas Mazibuko tentang tingginya angka kehamilan usia dini.
Karena alasan itu pula, di Distrik Uthukela tingkat penularan HIV/AIDS masih tinggi. Separo ibu hamil tertular HIV. Secara keseluruhan, di Afsel ada lebih dari 6 juta orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jumlah tersebut menahbiskan Afsel sebagai negara dengan ODHA terbanyak di dunia.
Sejatinya, di Afsel remaja yang hamil diminta untuk tetap menyelesaikan pendidikan. Sayang, biasanya mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah.
Tahun lalu presiden Afsel bahkan menyatakan bahwa seharusnya remaja yang hamil dipisahkan dari bayinya dan dikirim ke Robben Island demi menyelesaikan pendidikannya. (CNN/IBI Times/sha/c6/ami)