Beda Pahlawan dan Jagoan di Udara
Tiba-tiba….baaaang! Satu mesinnya meledak. Pesawat direm sangat mendadak.
Semua penumpang tersentak. Tapi tidak ada yang terpental. Semua mengenakan seat belt. Roda depannya kembali menyentuh landasan. Selamat.
Kalau saja ledakan itu terjadi saat roda belakang sudah terangkat. Mungkin pesawat akan muter-muter dulu di atas Singapura. Sampai bahan bakarnya menipis. Baru boleh melakukan pendaratan darurat. Padahal pesawatnya Boeing 747. Bahan bakarnya cukup untuk terbang 16 jam.
Tapi ya… sudahlah. Itu sudah lebih 25 tahun lalu.
Sebentar lagi pesawat saya ini mendarat di Dallas. Sudah bukan pesawat yang dari Hong Kong. Saya ganti pesawat di Seoul: Boeing 787-nya American Airlines. Saya lihat semua jendelanya utuh.(***)