Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bedah Buku Biografi Gus Yahya, Mengupas Hal Menarik Sejak Lahir

Minggu, 19 Desember 2021 – 22:20 WIB
Bedah Buku Biografi Gus Yahya, Mengupas Hal Menarik Sejak Lahir - JPNN.COM
Suasana saat bedah buku biografi KH. Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya berjudul ‘Biografi KH Yahya Cholil Staquf: Derap Langkah dan Gagasan karya Septa Dinata di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina Jakarta pada Minggu (19/13). Foto: Septa Dinata

Nama ayahnya adalah KH Cholil Bisri, anak dari KH Bisri Mustafa (kakek Gus Yahya). KH Bisri Mustafa adalah founder dari pesantren Raudlatut Thalibin, salah satu pondok pesantren NU yang begitu dihormati hingga kini.

Fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa Gus Yahya lahir dari keluarga yang tak abai terhadap ilmu pengetahuan. Utamanya yang menyangkut nilai-nilai Islam.

“Gus Yahya tumbuh dan besar dalam lingkungan pesantren. Selain ayahnya dikenal sebagai ulama besar, dia juga sangat diuntungkan dengan sosok lain dalam keluarganya yaitu kakeknya, KH. Bisri Mustofa dan pamannya, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) yang turut serta membentuk dirinya. Dalam diri Gus Yahya mengalir darah ulama-ulama besar,” ujar Septa, Minggu (19/12/2021). 

Menurut Sapta, menariknya dari Gus Yahya selain lahir sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan sudah hidup dalam tradisi pesantren, juga kemudian belajar di sekolah umum, di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta di jurusan sosiologi.

“Ini saya kira menjadi kelebihan tersendiri dari Gus Yahya, kalau bicara secara sosiologis, interaksi secara struktur dan aktor ini, nah inilah yang mempertajam dan membentuk sosok yang kita kenal sebagai Gus Yahya,” ungkapnya.

Septa menambahkan ada hal yang unik hubungan antara Gus Yahya dengan ayahnya, sebagaimana kebiasaan yang ada di lingkungan pesantren di mana hubungan antara kiai dan anaknya sangat kaku.

Hal itu juga yang dialami Gus Yahya sewaktu menempuh Pendidikan di perguruan tinggi di UGM Yogyakarta ia tidak begitu akrab atau tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Gus Yahya mengaku lebih dekat dengan pamannya yaitu Gus Mus.

Namun, berkat dorongan dari Gus Mus juga, Gus Yahya dapat kembali menjadi akrab bersama ayahnya.

Septa Dinata selaku penulis buku buku biografi Gus Yahya mengungkap hal menarik perjalanan hidup dan intelektual calon ketua umum PBNU itu sejak lahir..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close