Begini Cara Lola Amaria Ajak Masyarakat Terapkan Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Resah dengan minimnya pengamalan Pancasila dalam masyarakat Indonesia, artis peran sekaligus sutradara Lola Amaria menggarap film berjudul LIMA.
Menurut perempuan kelahiran 30 Juli 1977 itu, masyarakat terkesan hanya menghafal Pancasila tapi tidak mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lola mencontohkan kasus yang kerap terjadi belakangan ini, di mana orang-orang gampang menghakimi sesama. Padahal orang tersebut belum terbukti bersalah.
"Pancasila itu bukan untuk dihafal, tapi bagaimana Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dekat dengan kita, keluarga dan tempat kerja," kata Lola Amaria, saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (30/1).
LIMA, kata Lola, digarap oleh lima sutradara yang berbeda, di antaranya, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Lola Amaria, Harvan Agustriansyah dan Adriyanti Dewanto.
Nantinya, masing-masing sutradara akan menggarap cerita sesuai dengan kelima sila Pancasila.
“Ini kan Pancasila, ya dari sila satu sampai lima. Jadi enggak putus di satu film aja, ini utuh dan berkesinambungan,” jelas Lola.
Film ini akan dibintangi sejumlah artis seperti Prisia Nasution, Yoga Pratama dan beberapa pendatang baru.