Begini Kata Hanung Bramantyo Soal Polemik Film G 30 S/PKI
"12. Oh ya, ditambah music atau Narasi agar lebih tergambar nuansa dramatisnya. 13. Realitas tsb membentuk sudut pandang. Subyektifitas tergambar. Itu yang DIAPRESIASI. Bukan semata-mata DIPERCAYAI. 14. Pandangan ini, buat sy, berlaku untuk semua jenis FILM. Fiksi, sejarah, Non-Fiksi. Termasuk doku-drama seperti Film G30S/PKI. 15. Pembuat Film berhak m'klaim Sudut Pandang tersebut akurat. Sesuai data. didukung sejarawan kelas Wahid. Itu SAH bianget!!."
"16. Itu memang tanggung jawabnya untuk meyakinkan penonton agar menonton film tersebut. 17. Jadi kalo Film G30S diputar lagi, anggap aja seperti sinetron Re-Run kayak tersanjung . Kalo ndak suka ya matikan saja TV nya. 18. Buat saya, gak ada yg salah di Film G30S. Karena Visi Eksekutif Producernya jelas. Membuat penonton membenci PKI dan memuja orde baru."
"19. Sbg Sutradara, Arifin berhasil menyajikan Horor di Lubang Buaya. Tentunya berdasar sudut pandang Eksekutif Producer ( Orde Baru ). 20. Terus terang kalo ampe sekarang kalo saya nonton sendirian juga masih keder. 21. Kalo ada yg terganggu dg Subyektifitas di Film G30S ya silakan bikin versi lain. Itulah Demokrasi. (Eh?Kita msh demokrasi gak sih?
“Demikian pandangan saya soal film G30S yg mau tayang. Gak penting sih. Tapi biarin deh, lama gak nggambleh di Twiter soalnya,” tutup Hanung.(mg7/jpnn)