Begini Pengalaman Warga Indonesia di Adelaide Selama Lockdown, Ada Perasaan Campur Aduk

"Semua kaget karena kita harus membatalkan sejumlah acara yang sudah disiapkan oleh komunitas Indonesia," ujar Barry.
"Semua harus di-cancel, termasuk Idul Adha dan tadinya mau ada acara fun walk akhir minggu ini."
Bagi Barry, 'lockdown' kali ini terasa lebih berat dibandingkan di bulan November tahun lalu, karena di luar dugaan.
"Kita sudah bersenang-senang sebelumnya, tapi tiba-tiba saat kita sudah mulai optimis lagi, harus 'lockdown' lagi."
Barry yang bekerja di sebuah perusahaan pemrosesan makanan terbesar di Australia Selatan saat ini masih bisa bekerja di rumah.
"Tapi yang paling kasihan itu adalah pekerja casual dan [pemegang] working holiday visa. Mereka banyak yang harus dirumahkan dan kehilangan pendapatannya," kata Barry yang tinggal di kawasan Woodside, Adelaide Hills, sekitar 25 kilometer dari pusat kota.
Peserta WHV termasuk yang paling terkena dampak dari 'lockdown', terutama di kawasan pedalaman di New South Wales dan Victoria.
Tapi beruntung bagi Isak Siagian, peserta Working Holiday Visa (WHV) asal Bandung, karena ia bekerja di sektor yang termasuk esensial.