Begini Reaksi Arogan AS Tanggapi Resolusi Yerusalem
jpnn.com, NEW YORK - Majelis Umum PBB kemarin (20/12) menggelar sidang darurat terkait dengan status Kota Yerusalem. Amerika Serikat (AS), satu-satunya negara yang tidak menghendaki Resolusi Yerusalem gol, menebar teror.
Menjelang pemungutan suara di markas besar PBB, Duta Besar AS Nikki Haley mengintimidasi negara-negara lain. Melalui akun Twitter resminya, diplomat keturunan India itu memperingatkan negara-negara anggota PBB tentang jasa AS.
”Selama ini, kami selalu diminta untuk berbuat dan memberikan lebih banyak (daripada yang lain, Red). Kini, saat kami menuruti keinginan rakyat Amerika tentang lokasi kedutaan besar kami, kami tidak mengharapkan reaksi negatif seperti ini,” cuitnya seperti dilansir Al Jazeera.
Haley juga menyatakan, selama voting berlangsung, Presiden AS Donald Trump akan memantau dari jauh. Setelah itu, Washington akan mencatat siapa saja yang tidak mendukung kebijakannya soal Yerusalem.
”AS akan menulis nama kalian,” tegas perempuan 45 tahun tersebut. Dia berharap tekanan itu membuat negara-negara anggota PBB yang punya hubungan baik dengan AS sungkan.
Sidang darurat Majelis Umum PBB sangat jarang terjadi. Majelis Umum PBB yang beranggota seluruh negara anggota PBB hanya menggelar sidang darurat dalam situasi mendesak.
Juga, kegagalan Dewan Keamanan (DK) PBB menerbitkan Resolusi Yerusalem karena veto AS masuk kategori mendesak. Sebab, deklarasi Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel memicu konflik di banyak tempat.
”Dengan menggelar voting, (Majelis Umum PBB, Red) telah mengkritik kebijakan kami,” kata Haley seperti dikutip Associated Press.