Begini Strategi SILO Mengelola Biaya & Pendapatan
jpnn.com, JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, menerapkan program inisiatif pertumbuhan pendapatan (revenue growth) dan manajemen pembiayaan (cost management).
Ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus pertumbuhan perusahaan.
Group CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady menyampaikan dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan, SILO menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.
Diketahui, SILO saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi, menjadi yang terbesar di Indonesia dan mencakup lebih dari 50 persen populasi.
RS Siloam terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam.
Untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien. Per Kuartal I/2023, Siloam Digital Channels termasuk live chats, WhatsApp, dan aplikasi MySiloam, berkontribusi melayani sekitar 18% dari total pasien rawat jalan.
Di samping itu, SILO berkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan.
"SILO pun akan memaksimalkan pemanfaatan peralatan, meningkatkan pengembalian investasi, dan mengoptimalkan ruang di rumah sakit," kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/7).