Beginilah Cerita Ary Ginanjar soal Pasukan Asmaul Husna
Namun, yang jadi pertanyaan adalah siapa yang bisa menjalankannya. Sebab, bukan hal mudah menangani aksi damai tersebut, apalagi tanpa senjata dan harus membaca zikir asmaul husna.
Apalagi, kata Ary, harus ada polisi yang bisa hafal asmaul husna yang terdiri dari 99 nama dan sifat Allah SWT, kemudian melafazkannya secara khusyuk. Artinya, polisi kala itu dituntut mampu mengatasi aksi dengan tiga kecerdasan, yakni pendekatan emosional, menghargai dan spiritual.
"Maka beliau (Arif Rachman, red) yang saat itu kami usulkan kepada Pak Tito. ‘Pak Kapolri, ada pak, namanya AKBP Arif Rachman, Wakapolres Jakarta Timur'," tambah Ary menceritakan.(fat/jpnn)