Beginilah Kronologis Penangkapan Istri Kedua Santoso
jpnn.com - JAKARTA - Satuan Tugas (Satgasi) Operasi Tinombala dalam sepekan ini menorehkan dua capaian penting dalam perburuan atas kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Yang pertama adalah menembak mati Santoso, pentolan MIT dan pengikutnya, Muchtar pada Senin lalu (18/7)
Yang kedua adalah menangkap Dalima alias Jamiatun Muslim alias Bunga alias Umi Delima, Sabtu (23/7). Istri kedua Santoso itu ditangkap oleh Tim Alfa 17 Yonif 303 Kostrad yang tergabung dalam Satgas Tinombala di pegunungan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto mengatakan, Satgas Tinombala memang menggencarkan serangan pasca-tewasnya Santoso. Sebab, saat Santoso dan Muchtar ditembak mati pada Senin (18/7), ada tiga pengikutnya yang berhasil melarikan diri.
"Dengan tertangkapnya dua DPO itu (Santoso dan Muchtar), Satgas Tinombala meningkatkan keamanan dengan patroli dan penyisiran," kata Hari.
Ia melanjutkan,Satgas Tinombala memang dibagi menjadi beberapa kelompok. Tim Alfa 17 yang dari Yonif 303 Kostrad mendapatkan tugas menyisir sungai Pegunungan Tambarana untuk mencari anggota MIT yang masih tersisa.
Pada saat perjalanan penyisiran pukul 8.30 WITA, tim raider Kostrad yang bermarkas di Garut, Jawa Barat itu menemukan seorang wanita yang diduga anggota MIT. “Wanita itu tidak melakukan perlawanan. Saat diidentifikasi, ternyata wanita itu merupakan istri Santoso, Jamiatun alias Umi Delima," papar Hari.
Lebih lanjut Hari mengatakan, Tim Alfa 17 setelah mengamankan Umi Delima langsung berkoordinasi dengan Posko Sektor I Tinombala. "Tepatnya pukul 8.50, tim melaporkan DPO atas nama Delima diamankan," imbuhnya.
Hingga kini, Delima dalam pengawasan ketat Satgas Tinombala. Delima dievakuasi melalui jalur darat menuju Mapolda Sulawesi Tengah.(mg4/jpnn)