Begitu Dilantik jadi Presiden AS, Biden Berpotensi Menghadapi Situasi Mengerikan
jpnn.com, WASHINGTON - Capres Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden telah memenangi Pilpres AS 2020.
Pria kelahiran 1942 itu telah berjanji menjadikan pengendalian penyebaran COVID-19 sebagai prioritas utama dan kemungkinan akan mendorong perintah penggunaan masker serta mengeluarkan lebih banyak stimulus fiskal agar bisnis serta pekerja tetap bertahan.
Tetapi dalam dua bulan hingga hari pelantikan pada 20 Januari 2021, meroketnya infeksi dapat menambah lebih dari delapan juta kasus dan 70.000 kematian.
Angka itu mewakili potensi peningkatan infeksi sebesar 80 persen dan peningkatan kematian sebesar 29 persen, menurut penghitungan Reuters.
Satu-satunya cara untuk mengubah hasil, kata para ahli, adalah pemerintahan Presiden Donald Trump mengubah strategi atau pemerintah negara bagian menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat dan lebih terkoordinasi. Cuaca yang lebih dingin menambah tantangan.
"Epidemi akan menjadi lebih buruk daripada di musim semi, dan lebih buruk daripada yang dialami orang Amerika biasa," kata Gregg Gonsalves, seorang profesor epidemiologi di Universitas Yale dan seorang aktivis perawatan kesehatan.
Trump telah menunjukkan lebih sedikit keterlibatan dalam gugus tugas virus corona Gedung Putih dalam beberapa pekan terakhir karena dia fokus pada kampanye pemilihan ulangnya, juga upaya untuk menantang suara di beberapa negara bagian setelah pemilihan presiden 3 November.
Satuan tugas virus corona Trump telah digantikan oleh banyak satuan tugas regional, "yang mungkin merupakan solusi paling tidak efisien, tetapi lebih baik daripada tidak sama sekali," kata Greg Daco, kepala ekonom dari Oxford Economics.