Bekal Hidup Setelah Keluar dari Penjara, Sempat Dipuji Menteri Yasonna
Bebas dari Cipinang pada Ramadan lalu, mantan terpidana kasus penganiayaan tersebut kini bekerja di cabang Jeera Coffee House di Kantor Imigrasi Jakarta Barat.
”Tak pernah terbayangkan saya bakal seperti sekarang ini. Menyajikan kopi enak, jauh dari kehidupan yang penuh kekerasan seperti dulu,” kata Rajes yang dipenjara 1 tahun 6 bulan.
Rommy Redono, leader Jeera, menjelaskan, Jeera Coffee House yang berdiri sejak setahun lalu memang dihadirkan untuk memberikan kesempatan kedua bagi para warga binaan.
”Kesempatan kedua untuk mereka bisa menjalani hidup dengan baik di masyarakat,” kata Rommy yang pernah bekerja di bagian pemasaran Saudi Airlines.
Kepala Rutan Kelas I Cipinang Asep Sutandar menambahkan, selama ini banyak sekali warga binaan yang tidak tahu harus berbuat apa setelah bebas. Tidak jarang mereka yang sudah bebas kembali mendekam di bui. Karena tidak punya skill dan akhirnya melakukan tindak kejahatan lagi.
Kendati sekarang sudah dibilang maju, Jeera dulu sempat mendapat tentangan. Asep berkisah, rutan yang umumnya dihuni para terdakwa yang sedang menjalani sidang tersebut dinilai tidak memerlukan pelatihan-pelatihan semacam itu. Toh, para terdakwa tidak punya kewajiban untuk bekerja.
”Tapi, pada kenyataannya, rutan ini juga dihuni para narapidana yang sudah inkracht. Mereka dipindahkan ke sini karena lapas sudah kepenuhan,” terang Asep.
Sebelum kopi, lanjut Asep, Jeera berawal dari kerajinan kulit. Kebetulan, pada saat itu ada warga binaan yang memiliki kemampuan membuat kerajinan kulit. Berupa tas dan aksesori. Dari situ Jeera kemudian berkembang sampai ke kopi.