Bekas Daerah Konflik Rawan Berkembang Terorisme
jpnn.com - JAKARTA - Masih banyak daerah yang dinilai potensial menumbuhkan jaringan terorisme. Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) mendeteksi ada sekitar empat daerah yang rawan terorisme. Yakni, Poso, Ambon, Aceh, dan Papua. Keempat daerah tersebut dianggap rawan karena memiliki latar belakang konflik.
Kepala BNPT Saud Usman menjelaskan, latar belakang konflik di keempat daerah itu masih menyisakan masalah hingga saat ini. Di antaranya, penggangguran, harta benda yang dikuasai orang lain dan masih adanya dendam.
"Unsur-unsur ini yang membuat potensi terorisme belum padam benar," paparnya.
Contoh paling nyatanya ada di Poso, Sulawesi Tengah. Terbukti ada sejumlah orang yang menjadi anggota dari Islamic State of Syiria and Iraq (ISIS). Hal tersebut semakin menguatkan bekas daerah konflik itu bisa jadi daerah sasaran rekrutmen teroris, seperti ISIS.
"Permasalahan terorisme ini belum selesai," terangnya.
Lalu, apakah ketiga daerah selain Poso memiliki hubungan dengan ISIS? Dia menuturkan kemungkinan tersebut ada. Namun, khusus untuk Papua yang ada hanya organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Tetap saja, itu merupakan bibit terorisme," jelasnya ditemui dalam acara koordinasi BNPT dengan Forum Pemimpin Redaksi di kantor BNPT kemarin (18/12).
Dengan begitu, cara yang paling ampuh adalah melakukan tindakan preventif atau pencegahan. Caranya, dengan mengajak semua masyarakat dan alim ulama untuk menyadarkan kelompok-kelompok yang dinilai rawan. "Semua ini harus disiapkan lebih awal," tuturnya.