Bekas Polisi Tembak Mati Anak Sendiri
Kamis, 05 Agustus 2010 – 10:05 WIB
Tidak sembarang orang diperkenankan masuk. Rumah berlamat di Jalan Danau Sentarum, Gang Madjid Nomor 3 itu, keadaannya hanya bisa terpantau dari luar pagar yang dibatasi garis polisi. Warga sekitar ramai mendatangi TKP. Mereka saling bercerita tentang peristiwa yang menghebohkan itu dengan bergerombol di depan pintu pagar. Namun, kebanyakan warga memilih enggan bicara dan menolak memberikan keterangan. Sambil sesekali melontarkan ucapan; “Kami tidak tahu.”
Pontianak Post (grup JPNN) sempat memasuki rumah tersangka. Tapi, tak lama berselang, diminta keluar. “Maaf, masih penyilidikan dan ini permintaan keluarga,” kata salah seorang petugas. Ketika masih di dalam rumah berlantai dua yang bercorak putih itu, Pontianak Post sempat menyusur hingga ke ruang tengah. Di ruang itu, jasad Leo (36), korban disemayamkan. Kain coklat bermotifkan batik menutupi jenazahnya.
Anggota keluarga tampak sedih. Ketika itu jumlah aparat keamanan masih belum mencolok. Secara berangsur mereka datang. Menurut tetangga, Marsudi, dia sempat mendengar suara letupan, yang disusul adanya mobil putih yang langsung tancap gas meninggalkan rumah Martin. Rumah mereka tak jauh dari kediaman pribadi Gubernur Kalbar Cornelis. Secara pasti kejadian tidak Marsudi ungkapkan. Ia hanya menuturkan bahwa tiga suara tembakan terdengar jelas. Suara tersebut membuatnya terperanjat dan langsung ke luar rumah. Untuk memastikan asal suara letupan. “Suaranya dari rumah ini (rumah Martin Hungan, red),” katanya.