Belajar dari Aceh, Reduksi Konflik Papua Dengan Dialog
Kamis, 27 September 2012 – 11:05 WIB
Ifdhal setuju konsep dialog tersebut nantinya tak sama seperti yang sudah-sudah. Menurutnya dialog harus melibatkan para pihak yang selama ini 'ribut'. Tak bisa hanya membawa perwakilan dari kelompok tertentu kemudian dianggap telah menggelar dialog. "Semua pihak dilibatkan lebih baik," katanya.
Sekalipun dalam dialog itu nantinya dalam menelorkan kesepakatan harus ada yang dikorbankan, namun jika hal tersebut untuk kebaikan bersama maka masing-masing pihak haruslah legowo.
"Dalam memutuskan dua pemahaman memang harus ada yang dikorbankan, tak biasa pemerintah hanya memenangkan pendapat. Begitu pula dengan kelompok yang berseberangan harus dituruti tetapi bagaimana ada solusi jalan tengah yang nantinya disepakati untuk menciptakan kondisi yang lebih baik," paparnya.