Belajar dari Kepariwisataan Prancis Lewat JWG on Tourism
jpnn.com - JAKARTA - Untuk terus meningkatkan kerja sama Indonesia dan Prancis di bidang pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menggelar Joint Working Group (JWG) on Tourism III yang dilaksanakan mulai tanggal 27- 28 Oktober 2016 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.
Kegiatan itu semakin relevan karena merujuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa, turis asal Negeri Menara Eiffel itu sekarang menduduki peringkat satu, menggeser Inggris dan Jerman. Selain itu, pariwisata Indonesia juga menjadi top of mind di beberapa saluran televisi di Paris. Program yang terkait dengan destinasi wisata Indonesia makin mendapat tempat di Prancis.
Deputi Kelembagaan Kemenpar Ahman Sya mengatakan, perhelatan JWG sebelumnya sudah dilaksanakan sebanyak dua kali. JWG pertama digelar di Jogjakarta pada tahun 2013.
Sedangkan JWG II dilangsungkan di Saumur Perancis, tahun 2015 lalu. Adapun JWG III kali ini digelar di Jakarta.
Lantas apa yang dimaksud dengan JWG on Tourism? Pria asal Ciamis itu menjelaskan, JWG merupakan tindak lanjut kerja sama yang berkesinambungan antara Indonesia dan Perancis.
”Karena Indonesia dan Perancis sudah memiliki MOU (momerandum of understanding, red) kerja sama di bidang pariwisata sejak 11 Juli 2011. Jadi ini sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut,” kata pria yang juga pernah menjadi rektor di salah satu perguruan tinggi di Bandung itu.
Adapun lingkup kerja samanya meliputi bidang administrasi dan manajemen pariwisata, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan produk, pemasaran pariwisata, kerja sama sektor swasta, dan teknologi industri pariwisata.
”Nah kerjasama MoU RI-Perancis ini telah habis pada bulan Juli 2016, untuk itu kami memandang perlu dalam JWG yang ada di Jakarta ini untuk bertemu dengan delegasi Perancis dan melakukan langkah-langkah awal pembuatan draft MoU RI-Perancis yang baru,” katanya.