Belanda Budiman
Oleh: Dahlan IskanKala itu kehebohan adopsi bayi luar biasa. Akhirnya pemerintah turun tangan. Melarangnya. Lembaga itu pun tutup. Tidak ada lagi adopsi massal seperti itu.
Begitu juga nasib lembaga-lembaga sejenis di kota yang berbeda-beda.
Budiman diambil dari panti bayi di Jakarta. Setelah diberi tahu bahwa ia anak Indonesia, Budiman mempelajari Indonesia. Ia begitu ingin ke Indonesia.
Apalagi dokumen adopsi itu lengkap: ada nama ayah dan ibunya. Rusdi dan Mustiah. Bahkan ada alamat mereka: Dukuh Pinggir V, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta.
Setamat SMA di Belanda, Budiman tidak mau kuliah. Perasaannya ingin mengembara. Ke mana pun. Terutama ke Indonesia.
Untuk itu Budiman mengumpulkan uang. Kerja apa saja. Termasuk jadi loper koran. "Di Belanda, asal mau kerja, cari uang itu gampang," katanya mengenang.
Orang tua Budiman, Gerrie dan Han Wicher, memahami gejolak jiwa Budiman. Tahun 1996 Budiman diajak ke Jakarta. Umurnya baru 19 tahun.
Di Jakarta mereka masih bisa bertemu Ronald Tumewu.