Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Belanda Memburu Siklus 20 Tahun

Minggu, 15 Juni 2008 – 09:57 WIB
Belanda Memburu Siklus 20 Tahun - JPNN.COM
Ragam kostum suporter Belanda di Bern, Swiss, merayakan kemenangan melawan Perancis 4-1. Foto; AGUS WAHYUDI / JAWA POS
BERN – Les bleus sous des boules de feu, Prancis terbakar api biru. Itulah headline yang dipajang oleh media olahraga terkemuka Prancis L'Equipe. Apa yang tercantum di halaman depan L'Equip itu adalah cermin kekecewaan publik negeri anggur terhadap penampilan buruk Timnas Prancis mereka di Euro 2008 ini.

     Publik Prancis seakan terbakar amarah ’’api biru’’ ketika mereka menyaksikan tim kebanggaan mereka dipermalukan Belanda. Setelah lebih dulu membantai Italia (3-0), De Oranje-julukan Belanda-kembali mengamuk dan melumat Le Bleus-julukan Prancis-dengan skor telak 4-1 (1-0) dalam duel di Stade de Suisse, Wankdorf, Berne, dini hari kemarin WIB. Kemenangan kedua atas Prancis  itu sekaligus memastikan Belanda ke perempat final  dan menahbiskan mereka sebagai juara Grup C.

     Dirk Kuyt membuka kemenangan Oranje di menit ke-10 dan digandakan Robin van Persie menjadi 2-0 pada menit ke-59. Striker Thierry Henry sempat memperkecil kekalahan Prancis dengan golnya pada menit ke-71. Tapi, tidak sampai semenit kemudian Arjen Robben kembali memperlebar kemenangan Belanda dengan margin dua gol. Akhirnya, Wesley Sneijder menyegel pesta gol Belanda di masa injury time menjadi 4-1.

     ’’Saya sulit mempercayai hasil ini. Yang jelas, saya senang kami dapat memetik poin penuh dan lolos ke perempat final,’’ papar pelatih Belanda Marco Van Basten seperti dilansir Soccernet. ’’Menjadi nomor satu di grup neraka membuat kami merasa sangat positif. Tapi, kami mendedikasikan semua ini untuk fans,’’ lanjut mantan bintang AC Milan itu.

     Penampilan Belanda di Euro 2008 ini seakan mengulang episode manis mereka di Piala Eropa edisi 1988. Dimana saat itu Belanda yang masih diperkuat Van Basten, tampil dominan sepanjang putaran final dan menjadi kampiun setelah menaklukkan Uni Soviet 2-0 di partai pamungkas.  Van Basten pun berharap Belanda bisa memburu siklus 20 tahun sekaligus merebut trofi Henry Delaunay untuk kedua kalinya. Mampukah ? ’’Entahlah tapi saya memiliki firasat yang sama seperti ketika berlaga di tahun emas itu (Euro 1988),’’ cetus Van Basten.

     Lalu bagaimana tanggapan pelatih Prancis? Raymond Domenech mengaku sangat kecewa dengan kekalahan timnya. Dia menyadari kekalahan itu melukai publik Prancis. ’’Jelas, saya tidak bahagia, demikian juga dengan para pemain. Ketika kami kalah itu terasa sangat menyakitkan,’’ sesalDomenech seperti dikutip BBC.

     Gawang Prancis memang memang tidak kemasukan gol dalam lima pertandingan terakhir sebelum bertemu Belanda. Namun, pertahanan mereka tampak lemah sekali ketika menghadapi Belanda dan mudah dibobol. Hal itu yang disesalkan oleh Domenech.’’Beberapa pemain tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan,’’ tuding Domenech. ’’Soliditas pertahanan selalu menjadi kelebihan kami. Dengan mengulang kekuatan yang sama, kami justru belepotan di area yang biasanya solid,’’ sesalnya.

Sementara itu, dari Bern Jawa Pos melaporkan, kemenangan Tim Oranye Belanda atas Prancis 4-1 tak hanya memastikan tim asuhan Marco van Basten itu lolos sekaligus menjuarai Grup C. Tapi, mereka juga bisa ’’menentukan’’ nasib ketiga tim Grup C lain.

BERN – Les bleus sous des boules de feu, Prancis terbakar api biru. Itulah headline yang dipajang oleh media olahraga terkemuka Prancis L'Equipe.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close