Belanja Militer Tiongkok Rp 803,5 Triliun
Sabtu, 05 Maret 2011 – 05:05 WIB
Kendati demikian, persentasi anggaran belanja militer yang naik dua digit itu membuat AS dan sekutunya khawatir. Reaksi serius dilontarkan Washington, Tokyo, Canberra dan beberapa negara tetangga Tiongkok. Mereka khawatir, dengan kenaikan anggaran belanja tersebut, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bakal melipatgandakan persenjataan mereka.
Dengan kekuatan militer yang cukup besar dan didukung anggaran yang melimpah, AS dan sekutunya khawatir, PLA bakal berdampak buruk. Terutama, pada hubungan Beijing dan Taipei yang tidak pernah harmonis. Sebab, belakangan, AS dan Taiwan juga meningkatkan kerja sama mereka di bidang militer. Beberapa kali, AS mengirimkan persenjataan mutakhir pesanan Taiwan.
Terpisah, Willy Lam mengatakan bahwa nilai anggaran yang diumumkan Tiongkok kemarin tidak riil. "Anggaran yang mereka deklarasikan itu mungkin hanya separo atau malah sepertiga dari nilai sebenarnya," ungkap pakar Tiongkok pada Chinese University of Hong Kong tersebut.