Belum Bisa Nyalip di Tikungan Belakang
Oleh Dahlan IskanSenin, 30 November 2015 – 07:43 WIB
Tapi, kita juga tidak usah terlalu iri. Setinggi-tinggi pertumbuhan ekonomi Filipina, masih jauh dari kita. Secepat-cepat Filipina mengejar kita, masih tertinggal jauh di belakang kita. Asal kita juga terus berlari.
Kita masih bersyukur karena banyak negara yang tumbuhnya lebih jeblok daripada kita: Brasil, Malaysia, Thailand, dan banyak lagi.
Memang ada gemesnya. Coba tahu pertumbuhan ekonomi Malaysia begitu buruknya, kita bisa nyalip di tikungan. Sayang, saat negara pesaing kita itu sangat melambat, kita sendiri juga melambat.
Hope-nya: Masih akan ada tikungan lain di depan. Yuk kita salip di tikungan itu. (*)