BEM Se-Provinsi Gorontalo Sayangkan Kritik BEM UI Kepada Jokowi
jpnn.com, GORONTALO - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Gorontalo mempersoalkan metode kritik BEM UI beberapa waktu lalu terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan ditunggangi kepentingan politik praktis.
BEM Provinsi Gorontalo menilai kritik berupa poster bertuliskan Jokowi The King of Lip Service yang dibuat oleh BEM UI telah melecehkan presiden yang merupakan simbol dan martabat negara.
Presiden BEM Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo Zakaria yang merupakan Koordinator BEM se-Provinsi Gorontalo menyampaikan bahwa organisasi mahasiswa wajib memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah demi perbaikan ke depan.
Namun, lanjut Zakaria, kritik harus dilakukan pada hal yang substansial, dan bukan bertujuan untuk mempermalukan atau menghina, apalagi ditujukan kepada seorang Kepala Negara.
"Menurut kami, kritik yang dilakukan BEM UI sangat subjektif dan merendahkan muruah presiden. BEM UI hanya melihat dari kacamata mereka saja, dan tidak mewakili suara dari mahasiswa di daerah-daerah lainnya," kata Zakaria dalam konferensi pers, Senin (5/7).
Dia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah mengakibatkan lumpuhnya aktivitas berbagai sektor negara dan masyarakat, baik kesehatan, ekonomi, maupun pendidikan. Hal ini sangat berdampak buruk bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Sebagai mahasiswa yang kritis, tanggung jawab etis dan moril harus kita perlihatkan untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Persoalan pandemi ini seharusnya menggoda kita untuk terlibat membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada," ujar Zakaria.
Kata dia, gerakan mahasiswa harus dikembalikan muruahnya, agar mendapat empati masyarakat.