BEM Universitas Asahan Minta Jokowi Tetap Fokus Bekerja
jpnn.com, ASAHAN - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Asahan (BEM UNA) Dedek Arif Wibowo menanggapi kritikan BEM Universitas Indonesia (UI) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait The King of Lip Service.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi, kata Dedek, kritikan yang disampaikan BEM UI itu sah-sah saja.
Namun dia mengatakan, berbagai pertimbangan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menyampaikan kritik. Pasalnya, akibat unggahan tersebut, Presiden Jokowi secara personal malah menerima hujatan.
"Perlu juga kita pertimbangkan apa akibat dari unggahan yang langsung diarahkan kepada kepala negara. Bisa dilihat, hari ini bukannya diskursus terkait substansi kritik yang muncul, tapi yang berkembang justru hujatan personal kepada sosok presiden, apalagi di sosial media," kata Dedek dalam keterangannya, Jumat (2/7).
Jika membahas perihal baik dan buruknya Presiden Jokowi, kata dia, hal itu tidak bisa dilepaskan dari kinerja pembantunya di kementerian.
"Sekarang sama-sama kita ketahui, UI juga menyumbangkan lulusan-lulusan terbaiknya untuk membantu Jokowi di kabinet. Kenapa BEM UI tidak memulai kritiknya melalui isu-isu sektoral di kementerian yang dijabat oleh alumni UI," katanya.
"Tentu lebih mengena dan ada beban moral sebagai penyandang gelar lulusan UI untuk berikan kinerja terbaiknya kepada negara," ucap Dedek.
Dia lantas mengingatkan bahwa saat ini hal yang terpenting adalah bagaimana menangani persoalan Covid-19, dan menyelamatkan nyawa masyarakat dari penyebaran virus corona.