Benarkah Bung Karno Ingin Memindahkan Ibu Kota? Sepertinya Tidak
"Bung Karno membayangkan Palangka Raya itu salinan dari wajah Indonesia. Jadi, kita harus bikin Jakarta di tempat lain sesuai dengan identitas masing-masing tempat di mana itu mewakili wajah Indonesia yang berbeda-beda yang bineka," imbuhnya.
Menurut Rizal, Jakarta adalah simbol nasionalisme dan politik Indonesia.
Sebab Indonesia lahir di Jakarta. Nasionalisme juga lahir di Jakarta. Selain itu, proklamasi dilakukan di Jakarta.
Karena itu, sambung Rizal, Bung Karno menganggap Jakarta sebagai kota perjuangan nasionalisme Indonesia.
Jakarta, kata Rizal, juga harus menampakkan wajah nasionalisme Indonesia.
Sebab, menurutnya, sejak awal Bung Karno memang menginginkan Jakarta sebagai ibu kota.
Buktinya, Bung Karno turun langsung sebagai arsitek ketika membangun Jakarta.
"Dia (Bung Karno) sadar mewarisi ibu kota kolonial, tetapi dirombak. Struktur ruangnya diganti. Jadi, dia (Bung Karno) bangun poros baru seperti Monas, gedung DPR MPR, Patung Dirgantara (Patung Pancoran)," tegasnya. (cr1/nto)