Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...

Jumat, 12 Juli 2019 – 10:37 WIB
Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya... - JPNN.COM
Amoghapasa. Foto: Capture laman google

Apalagi, di sekeliling padmasana lapik batu yang dijadikan alas Amoghapasatertera tulisan:
 
swasti sakawarsatita, 1208, bhadrawada masa, tithi pratipada suklapaksa, mawulu, wage, wrhaspati wara, madangkungan, grahacara nairitistha
 
(Bahagia! Pada tahun Saka 1208, bulan Badrawada, hari pertama bulan naik, hari Mawulu wage, hari Kamis, Wuku Mada?kungan, letak raja bintang di baratdaya)
 
waisaka naksasatra, cakra (dewata, ma)ndala, subha yoga, kuwera parbesa, kinstughna muhurtta, kanyarasi
 
(Belum ada yang menerjemahkan)
 
i nan tatkala paduka bharala aryyamoghapasa lokeswara. Caturdasatmika saptaratnasahita, diantuk dari bhumi jawa ka swarnnabhumi diprasatistha di dharma raya
 
(tatkala itulah arca paduka Amoghapasa lokeswara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata di bawa dari Bhumi Jawa ke Swarnnabhumi, supaya ditegakkan di Dharmmasraya)
 
akanpunya sri wiswarupa kumara, prakaranang dititah paduka sri maharajadhiraja sri krtanagara wikrama dharmmotunggadewa mangiringkan paduka bharala, rakryan mahamantri dyah adwayabhahma, rakryan srikan dyah sugatabrahma, muan samgat payangan hang dipangkaradasa, rakryan damung pu wira kunang punyeni yogja dianumodananjaleh saka praja di bhumi malayu, brahmana ksatrya waisya sudra, a ryyamaddhyat, sri maharaja srimat tribhuwanaraja mauliwarmma dewa pramukha
 
(sebagai hadiah Sri Wiswarupa Kumara. Untuk tujuan tersebut paduka Sri Maharajadhiraja Krtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa memerintahkan rakryan maha-mantri Dyah Adwayabrahma, rakryan sirikan Dyah Sugatabrahma dan samagat payanan han Dipankaradasa, rakryan damun Pu Wira untuk menghantarkan p?duka Amoghapasa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di Bhumi Malayu, termasuk brahma?a, ksatrya, waisa, sudra dan terutama pusat segenap para aryya, Sri Maharaja Srimat Tribhuwanar?ja Mauliwarmmadewa)


Prof. Slamet Muljana dalam buku Kuntala, Sriwijaya dan Suwarnabhumiada mengisyaratkan bahwa lapik batu alas Amoghapasa semacam surat pengantar mengiringi persembahan dari Kerajaan Singosari untuk Kerajaan Dharmasraya.

Lapik batu itu disimpan di Meseum Nasional Jakarta, dengan nomor inventaris D.198-6468.
 
Para perawi sejarah boleh saja tak bersuara bulat.
 
Prof. Slamet Muljana berpendapat, rombongan Singosari dipimpin Adwayabrahma.
 
Dikatakannya pula, persembahan itu hadiah dari Wiswarupakurama untuk Mauliawarmadewa.
 
Lain tukang cerita, lain pula kisahnya.
 
Ada juga yang mengisahkan, Wiswarupakurama tiada bukan merupakan anak lelaki Kertanegara. Dia ke Dharma Raya diutus ayahnya.
 
Yang pasti--lepas dari siapa sebenarnya pimpinan rombongan yang mengantar seserahan dari Singosari ke Dharma Raya—penanggalan pengiriman Amoghapasa atau Ekspedisi Pamalayu, bila dikonversi ke almanak masehi tepat pada tanggal 22 Agustus 1286.

Begitulah bukti sejarah. Apa yang lebih nyata dari yang ditengok nampak, dipegang terasa?
 
Maka mulai kini, narasi Ekspedisi Pamalayu versi Jawa menaklukkan Sumatera tak usah direproduksi lagi. Yang sudah ya sudah. Kita maafkan kekeliruan yang lama itu. (wow/jpnn)

Ekspedisi Pamalayu bukan penaklukan Jawa atas Sumatera. Utusan Singosari ke Dharmasraya membawa Amoghapasa sebagai lambang persahabatan.

Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close