Benarkah Makanan Bisa Jadi Penyebab Mimpi Buruk?
Partisipan hanya melaporkan mimpi yang ganjil atau menggelisahkan, jadi ada kemungkinan bahwa makanan bisa memicu jenis mimpi lainnya, seperti melibatkan seks, terbang, jatuh, makan, atau minum.
Kenapa makanan bisa jadi penyebab mimpi buruk?
Mimpi terjadi ketika Anda memasuki fase rapid eye movement (REM). Pada fase yang terjadi sekitar 90 menit setelah tidur itu, Anda tidak akan sadar lagi dengan kondisi sekitar. Pada awal-awal waktu tidur, fungsi kerja organ tubuh melambat. Nah, ketika masuk ke fase REM, fungsi kerja organ kembali aktif.
Ketika fungsi kerja organ kembali aktif, otomatis otak juga bekerja dan bereaksi terhadap makanan yang sebelumnya dikonsumsi sebelum tidur. Makanan akan mulai dicerna dan diserap tubuh, sehingga kandungan makanan tersebut memicu reaksi dalam tubuh.
Dikatakan oleh Dr. Tore, susu dan produk olahannya, daging (sumber protein tinggi), makanan pedas, dan makanan manis termasuk ke daftar makanan penyebab mimpi buruk.
Lemak dan protein merupakan nutrisi yang membutuhkan waktu lama untuk dipecah dan dicerna oleh tubuh, sedangkan makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh. Padahal ketika tidur, suhu tubuh harus lebih rendah. Adanya peningkatan suhu tubuh ditambah dengan beratnya kerja sistem pencernaan bikin tubuh jadi lebih gelisah!
Pada akhirnya, otak mendapat sinyal dari hal-hal tersebut dan mempercepat proses metabolisme, sehingga aktivitas otak akan semakin aktif selama tidur. Saking aktifnya, otak menganggapnya sebagai ancaman atau gangguan dan alam bawah sadar akhirnya menafsirkan kesibukan tersebut menjadi sebuah mimpi buruk.
Baiknya jangan mengonsumsi makanan yang terlalu berat pada malam hari. Jika telanjur, berikan jeda setidaknya 3 jam sebelum Anda beranjak ke kasur. Akan lebih baik jika kerja otak dan sistem pencernaan terjadi saat Anda masih terjaga, sehingga tubuh tidak gelisah dan otak salah menafsirkannya menjadi mimpi buruk.(klikdokter)