Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Obat Flu Bisa Pengaruhi Jantung?

Selasa, 29 Januari 2019 – 19:02 WIB
Benarkah Obat Flu Bisa Pengaruhi Jantung? - JPNN.COM
Influenza. Foto: Newsfirst

jpnn.com - Bagi banyak orang, flu dianggap penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat-obatan bebas yang banyak dijual di warung. Obat-obatan tersebut antara lain obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, dan dekongestan yang mencakup pseudoefedrin dan fenilefrin (keduanya untuk hidung tersumbat). Akan tetapi, jangan sembarangan minum obat flu. Ini karena, menurut American Heart Association (AHA), obat-obat tersebut dapat memiliki efek negatif pada jantung.

Peningkatan risiko kardiovaskular
Obat-obatan flu memang aman dikonsumsi selama Anda mengikuti dosis yang dianjurkan. Akan tetapi, American Heart Association bersama lembaga sejenis lainnya mengungkapkan fakta terbaru. Mereka menyebutkan bahwa obat tersebut bisa memperburuk kesehatan kardiovaskular seseorang yang memiliki masalah jantung. 

"Orang dengan tekanan darah tinggi atau penyakit jantung yang tidak terkontrol harus menghindari penggunaan dekongestan oral," ujar Sondra DePalma, seorang asisten dokter di PinnacleHealth CardioVascular Institute di UPMC Pinnacle di Harrisburg dan salah satu spesialis di American College Cardiology (ACC).

"Dan, untuk populasi umum atau seseorang dengan risiko kardiovaskular rendah, mereka harus menggunakannya dengan bimbingan dari penyedia layanan kesehatan," DePalma menyarankan.

Menurut pedoman AHA dan ACC, baik NSAID maupun dekongestan, dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara masing-masing. Dekongestan, misalnya, mengencangkan pembuluh darah di hidung yang membantu mengurangi peradangan di daerah tersebut.

"Namun, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, obat-obat itu dapat menyempitkan pembuluh darah. Ini dapat memperburuk kondisi (jantung)," kata Dr. Erin Michos, salah satu direktur di Johns Hopkins Ciccarone Center for the Prevention of Heart Disease di Baltimore.

Dr. Michos menjelaskan, yang paling berisiko terhadap dekongestan adalah orang yang tidak bisa mengatur tekanan darah tinggi, orang yang gagal jantung, serta yang pernah mengalami serangan jantung atau stroke.

Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa obat jenis NSAID juga dapat menempatkan orang pada risiko kardiovaskular yang lebih tinggi. Satu makalah penelitian yang dikutip AHA dan yang diterbitkan oleh Journal of Infectious Diseases pada 2017, berfokus pada kohort (sebuah kelompok yang digunakan sebagai bagian dari studi penelitian) dari 9.793 orang yang telah mengambil perawatan untuk infeksi pernapasan dan berakhir di rumah sakit setelah serangan jantung.

Obat-obatan flu memang aman dikonsumsi selama Anda mengikuti dosis yang dianjurkan. Akan tetapi, American Heart Association bersama lembaga sejenis lainnya mengungkapkan fakta terbaru.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News