Benarkah Vape Sebabkan Kanker Paru?
jpnn.com - Dalam satu dekade terakhir, rokok elektrik alias vape menjadi sangat populer sebagai pengganti rokok konvensional. Vape diyakini tak mengandung banyak zat racun seperti yang dijumpai pada rokok konvensional, sehingga diduga cukup aman bagi kesehatan.
Bagaimana faktanya?
Bagi Anda yang belum tahu, vape adalah rokok elektrik bertenaga baterai. Agar bisa berfungsi dengan semestinya, vape menggunakan cairan berbahan kimia berisi gliserin yang dicampur dengan nikotin dan zat perisa (essence), misalnya buah-buahan, kue atau mentol.
Berbeda dengan rokok biasa, nikotin yang terkandung di dalam cairan vape bukan didapat dari proses pembakaran tembakau. Nikotin pada vape berasal dari proses ekstraksi secara kimiawi.
Vape sebabkan kanker paru?
Bila rokok konvensional telah terbukti menjadi pemicu utama kanker paru, hal ini ternyata tidak berlaku dengan vape. Karena baru digunakan selama satu dekade terakhir, belum banyak penelitian yang mampu membuktikan risiko penyakit yang bisa ditimbulkan oleh vape.
Meski begitu, beberapa penelitian molekuler yang dilakukan pada hewan percobaan mendapatkan hasil bahwa penggunaan vape dapat mengubah sel-sel normal di dalam paru menjadi sel ganas, yang akhirnya menyebabkan kanker paru jenis adenokarsinoma.
Selain itu, penelitian pada hewan juga mengatakan bahwa penggunaan vape bisa menyebabkan pertumbuhan sel-sel ganas di saluran kencing yang pada akhirnya menyebabkan kanker.