Benarkah Vape Sebabkan Kanker Paru?
Penelitian tersebut memang baru sebatas pada hewan. Namun, para pakar menduga bahwa nikotin dan beberapa zat kimia yang ada pada cairan vape berpotensi mengubah sel normal menjadi ganas.
Atas dasar itu, vape tidak bisa dikategorikan sebagai cara alternatif berhenti mengisap rokok konvensional. Selain memiliki kemungkinan untuk memicu kanker paru, penggunaan vape juga berpotensi menyebabkan luka bakar yang tidak ringan.
Lebih lanjut, zat kimia dalam cairan vape juga berpotensi menyebabkan gangguan pada kehamilan.
Pada intinya, vape tidak sepenuhnya aman bagi kesehatan. Oleh karena itu, vape tak direkomendasikan sebagai pengganti rokok konvensional. Jika menang ingin berhenti dari kebiasaan merokok, jangan jadikan vape sebagai ’pelampiasan’.
Akan lebih baik jika Anda mengikuti program terstruktur secara medis. Program ini umumnya meliputi terapi psikososial dan penggunaan pengganti nikotin berupa permen atau patch.
Berbeda halnya dengan menggunakan vape, program terstruktur secara medis terbukti aman dan tidak berpotensi memicu kanker paru atau penyakit berbahaya lainnya.(NB/RPA/klikdokter)