Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benci Ras

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 16 Februari 2022 – 09:08 WIB
Benci Ras - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

New York pun heboh.

Tahun lalu, seorang lelaki Tionghoa tua juga jadi korban. Saat itu ia lagi mengumpulkan kaleng-kaleng bekas minuman di China Town. Ia dipukuli orang. Beberapa waktu kemudian meninggal akibat luka-lukanya.

Baik Nash maupun Simon, sama-sama ditangkap. Mereka sama-sama gelandangan. Sama-sama punya gangguan jiwa. Bahkan sama-sama residivis.

Ketika melakukan kejahatan itu, keduanya juga sudah dalam status tersangka: untuk kejahatan lain. Bukan pula hanya sekali. Berkali-kali.

Tapi, orang seperti Nash, tidak pernah ditahan. Ia boleh bebas dengan jaminan. Bulan depan, harusnya, Nash diadili untuk kejahatan sebelumnya.

Menurut catatan polisi, kejahatan dengan motif kebencian ras naik lebih 300 persen setahun terakhir. Sasarannya: keturunan Asia. Atau keturunan pulau-pulau di Pacific.

"Cukup. Sudah cukup," teriak aktivis anti kebencian ras. "Semua ini akibat penjahat dibiarkan tidak dihukum".

Maka nama Jaksa Distrik New York yang baru kembali jadi sorotan: Alvin Bragg. Ia yang membuat kebijakan agar penjahat-penjahat kecil tidak dihukum (lihat: Disway  (13/1/2022: Sesal Istri).

Pokoknya orang keturunan Asia kini merasa tidak tenang di Amerika Serikat. Kian lama makin tidak aman. Korban terakhir: Christina Yuna Lee.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA