Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bendera Putih

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 10 Juli 2021 – 12:21 WIB
Bendera Putih - JPNN.COM
Warga Malaysia mengibarkan bendera putih sebagai tanda butuh bantuan pokok pada masa lockdown. Foto: The Star/Azar Mahfof

jpnn.com - Bendera putih sedang menjadi trending topic. Sejumlah warga Malaysia yang tengah menjalani lockdown mengibarkan bendera putih di rumah-rumah mereka, pertanda minta bantuan.

Bendera putih menjadi simbol penyerahan diri dan permintaan bantuan darurat semacam SOS atau save our soul (selamatkan nyawa kami).

Dalam tata komunikasi internasional terdapat berbagai simbol dan isyarat yang dapat dipahami secara global. Salah satunya ialah isyarat mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah. Tradisi ini sudah digunakan sejak masa lampau oleh bangsa China dan Romawi untuk menandakan sikap menyerah.

Baca Juga:

Penggunaan isyarat itu dimulai pada era Dinasti Han Timur, sekitar tahun 25 hingga 220 Masehi. Namun tradisi tersebut dipercaya telah berusia lebih tua dari itu.

Buku 'Histories' yang ditulis pengarang Romawi bernama Cornelius Tacitus pada 109 menyebut penggunaan bendera putih pada Pertempuran Cremona Kedua antara bangsa Vitellia dan Vespasia. Saat itu warna putih digunakan sebagai lambang bagi prajurit yang menyerah.

Warna putih digunakan karena lebih mudah dikenali di tengah kondisi pertempuran. Pada saat itu sebagian besar orang menggunakan  kain warna putih dan merupakan sebuah bahan yang mudah diperoleh.

Baca Juga:

Dalam budaya China, warna putih merupakan lambang duka dan kematian, sehingga bendera putih dianggap pertanda duka dan kesedihan yang mereka alami karena kekalahan.

Selain sebagai tanda menyerah, bendera putih juga berkembang sebagai tanda gencatan senjata dan ajakan negosiasi dalam peperangan. Pada saat perang, banyak utusan negosiasi yang mengibarkan bendera putih ketika mendekati kubu lawan. Warna putih juga digunakan oleh petugas kesehatan untuk mengangkut orang-orang yang terluka.

Indonesia juga menempati posisi tertinggi dalam partisipasi pada kegiatan kesukarelawanan. Di tengah situasi yang serba suram seperti sekarang, ternyata masih sangat banyak orang-orang yang mau berbuat baik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News