Bendung Messi, Hadang Robben
SAO PAULO - Mengatasi permainan sebuah tim, terkadang hanya butuh mematahkan kunci utamanya. Pertemuan antara Belanda dan Argentina, Kamis (10/7) nanti adalah salah satunya. Mematikan gerak Lionel Messi dan Arjen Robben seperti halnya mengikat moncong buaya.
Mengapa? Bersama Alejandro Sabella, Messi seperti tak punya posisi pasti. Sesekali ia bisa beroperasi sebagai penyerang tapi tak jarang pula menjadi pemain sayap.
Kebebasan menempati berbagai posisi setidaknya membuat Messi bermain dengan sangat nyaman. Empat gol telah ia lesakkan meski di dua laga terakhir mandul..
Pengguna nomor punggung “keramat” 10 itu selalu mendapat penjagaan ketat di setiap laga. Minimal tiga pemain mengawal pergerakannya. Belgia dan Swis adalah dua paling mutakhir. tersebut. Walau begitu, tetap saja Messi menjadi inspirasi tim dengan umpan-umpan terukur mencipta peluang terjadinya gol.
Luois van Gaal juga menyadari hal tersebut. Dalam pandangan pria yang akan menukangi Manchester United usai Piala Dunia ini, Messi adalah roh dari permainan Le Albiceleste saat ini.
“Sekarang adalah saatnya bagiku untuk menerapkan trik untuk membuat Messi diam,” ungkap pelatih yang punya analisa kuat, dilansir EURO Sport.
Senada dengan sang pelatih, asistennya Patrick Kluivert juga menganggap Messi sebagai pemain yang harus dibendung. Hanya, mantan bintang Barcelona dan Ajax Amsterdam itu malah sebaliknya melempar ancaman bahwa Robben akan menjadi pemain yang akan membuat lini belakang Argentina kocar-kacir.
“Kualitas Argentina mengagumkan. Laga nanti akan meyulitkan kami tetapi juga Argentina,” ujar Kluivert. “Argentina memiliki pemain utama yang indiviual. Kedua tim sama-sama punya pemain seperti itu. Bagaimana kami menghentikan Messi? Bagaiman Argentina menghentikan Arjen Robben?” tanya balik Kluivert pada wartawan, dilansir AS.
Robben, si kidal yang mengandalkan kecepatan, sejauh ini sudah mengemas tiga gol. Meski tak mencetak gol di dua laga terakhir saat hadapi Meksiko dan Kostarika, Robben tetap menjadi tulang punggung tim. Van Gaal bahkan tetap mempertahankan keberadaan pemain Bayern Munchen itu meski seringkali akselerasinya mudah diantisipasi lawan.
Ditantang untuk menghadang Robben, Alejandro Sabella tak terpancing. Pria 64 tahun itu memilih bersikap tenang. Langkah pertama Argentina lolos ke semifinal sudah tercapai dan kini tinggal menapaki catatan lebih baik. Ketenangan, itu yang dianggap jauh lebih penting bagi Sabella sebelum laga menghadapi Belanda.
“Kami harus melanjutkan laga ini dengan ketenangan dan berpikir apa yang akan datang, tapi kami sudah siap. Kami adalah tim. Kami tidak menciptakan banyak (peluang) tapi kami tidak akan membiarkan mereka. Kami memainkan permainan besar,” ungkap Sabella, dilansir FOX News.
Dalam sesi latihan Senin (7/7) pagi di kota Belo Horizonte, bahkan tak ada sesi istimewa yang dilakoni Javier Mascherano dan kawan-kawan.
Ezequel Lavezzi, Gonzalo Higuain beserta Messi lebih sering terlihat bercanda dan bergurau. Kepercayaan diri tim Amerika Selatan itu sepertinya semakin tinggi dan percaya mampu memupus harapan Belanda melaju ke partai final untuk kedua kalinya berturut-turut. (abd)