Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benih Kebencian kepada Rohingya Mulai Tumbuh di Bangladesh

Rabu, 21 Agustus 2019 – 20:34 WIB
Benih Kebencian kepada Rohingya Mulai Tumbuh di Bangladesh - JPNN.COM
Pengungsi Rohingya berebut bantuan. Foto: Reuters

jpnn.com, COX’S BAZAR - Ketika ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh dua tahun lalu, sebagian besar masyarakat setempat menyambut dengan tangan terbuka. Sekarang, sambutan itu telah menipis dan kebencian, kemarahan serta ketakutan mulai merasuk.

"Awalnya, sebagai sesama Muslim, kami membantu mereka," kata Riazul Haque, 28, seorang buruh dari Hakimpara, dekat kota perbatasan Ukhiya.

Haque mengizinkan sekitar 60 keluarga Rohingya untuk menetap di sebidang tanah miliknya. Dia berpikir mereka akan tinggal paling lama dua atau tiga bulan.

Ukhiya adalah rumah bagi sekitar 300.000 orang, tetapi gelombang pengungsi Agustus 2017 telah menyebabkan populasi membengkak lebih dari tiga kali lipat. Sebagian besar pengungsi ditempatkan di Kamp Kutupalong yang luas. Namun, pengungsi yang punya modal memilih pergi keluar untuk mencari peluang.

BACA JUGA: Bangladesh Kembali Proses Pemulangan Pengungsi Rohingya

Penduduk setempat menyalahkan mereka atas berbagai macam hal. Mulai dari meningkatnya polusi dan kejahatan ringan, hingga kurangnya pekerjaan.

"Mereka mencuri pekerjaan marjinal dari kami dengan menyuap aparat penegak hukum," katanya kepada AFP.

Beberapa orang Rohingya yang menetap di luar kamp resmi sekarang dipaksa untuk kembali. Anak pengungsi yang terdaftar di sekolah-sekolah setempat diusir.

Ketika ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh dua tahun lalu, sebagian besar masyarakat setempat menyambut dengan tangan terbuka. Kini semua berubah

Sumber AFP

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News