Benny Harman Sebut Satgassus Merah Putih Dipakai untuk Sukseskan Capres Tertentu
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Benny K Harman mengatakan agenda reformasi di tubuh Polri sudah berjalan, tetapi institusi tersebut tumbuh menjadi terlalu kuat.
"Pada awal reformasi itu kita sadar bahwa lembaga ini harus diawasi makanya ada Kompolnas. Kompolnas yang membantu reformasi di dalam tubuh kepolisian," ujar Benny K Harman dalam diskusi publik bertajuk Membangun Pengawasan Demokrasi Polri" di Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Kamis (1/9).
Politikus Partai Demokrat itu mengatakan pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membantu kepolisian agar lebih akuntabel dan dapat dipercaya masyarakat dalam menjalankan tugasnya.
"Namun, sayang KPK kemudian diamputasi oleh pemerintahan Jokowi sehingga Polri ini tumbuh lagi menjadi institusi yang korup," kata Benny.
Menurut Benny, ketika institusi kepolisian tumbuh menjadi lembaga yang otonom, independen, powerfull, dan tanpa pengawasan eksternal yang kuat maka yang terjadi adalah fenomena seperti kasus Ferdy Sambo.
"Kepolisian ini menjadi institusi yang sangat menakutkan seperti monster, ada penyalahgunaan wewenang, ada bisnis ilegal, institusi kepolisian menjadi bagian dari kerajaan politik pemerintahan," ucap Benny.
Benny mengajak untuk menjaga institusi Polri ahar tidak menggiringnya dalam tim sukses baik itu pemilihan umum maupun pemilihan presiden.
"Selama ini kan tidak. Seperti Satgasus Merah Putih. Itu kan Satgas yang dipakai untuk menyukseskan capres (calon presiden, red) tertentu. Rusak negara kita. Untung ada kasus Sambo jadi terbuka semuanya," pungkas Benny. (mcr18/jpnn)