Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter
Pengungsi 39 Ribu Jiwa, Sebagian Anak Trauma PsikisSenin, 01 November 2010 – 05:56 WIB

Awan Panas yang disertai material gunung Merapi atau sering disebut Wedus Gembel kembali keluar dari kawahnya, sore kemarin. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Kendatipun demikian, Subandrio mengatakan, letusan yang terjadi Sabtu kemarin bukanlah erupsi yang terakhir. "Masih ada energi yang tersimpan dalam perut gunung, sehingga sampai sekarang, Gunung Merapi masih berstatus awas," ujarnya. Pantauan dari pos pengamatan Babadan, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, mencatat aktifitas gunung paling aktif di Indonesia ini masih fluktatif. Gempa multiphase trjadi 12 kali diikuti guguran sebanyak 15 kali. "Data ini dari pukul 00.00 sampai 06.00 pagi. Setiap saat mulai bisa terjadi peningkatan secara cepat dan besar," kata Yulianto, petugas setempat.
Sementara itu, erupsi merapi yang sering datang secara tiba-tiba menimbulkan peningkatan gelombang pengungsian warga yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Merapi. Saat itu juga, puluhan ribu masyarakat, baik yang masih menghuni rumah pribadi, maupun barak-barak pengungsian di sekitar Kecamatan Srumbung dan Dukun, langsung bergerak turun, menyelamatkan diri dan menyerbu berbagai lokasi pengungsian lain yang berada di bawah, menjauh dari Gunung Merapi. Jumlahnya mencapai 39 ribu orang.