Bentuk Kawah Berdiamater 200 Meter
Pengungsi 39 Ribu Jiwa, Sebagian Anak Trauma PsikisSenin, 01 November 2010 – 05:56 WIB
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang Eko Triyono jumlah pengungsi terus bertambah karena warga ketakutan dengan peningkatan aktifitas Gunung Merapi. "Awalnya hanya wanita dan anak-anak yang mengungsi namun mereka yang sebelumnya menolak mengungsi, sekarang sudah mau. Bahkan warga di luar KRB III juga ikut mengungsi," jelas Eko.
Dijelaskan tambahan pengungsi baru itu ditampung di sejumlah TPS seperti Balai Desa Gunungpring (Muntilan), SD Negeri 1 Srumbung, Balai Desa Sudimoro (Srumbung), SMP Sudimoro (Srumbung), Balai Desa Gondowangi (Sawangan), Balai Desa Gulon dan Lapangan Jumoyo (Salam).
Di tempat pengungsian, sejumlah anak terindikasi mengalami gangguan psikologis. Kebanyakan di antaranya mengalami trauma saat erupsi berlangsung. Direktur Pelayanan Sosial Anak Kementrian Sosial Republik Indonesia, Harry Hikmat mengatakan hal ini terbukti dengan banyaknya anak yang mulai menampakkan kebiasaan aneh.