Beraksi Ngeri di Langit Jogja demi Pujaan Hati
"Kembaran saya. Dia yang pernah terbang dengan pesawat seperti ini, yang punya ide ini. Saya pikir cocok dengan situasi, ya oke saja saya eksekusi," tutur Gangsar.
Demi membuat video itu, Gangsar berangkat pagi-pagi dari Semarang bersama kembarannya, Muhammad Akbar Fitriawan. "Saya pamit ke dia (pacar, red) ada kerjaan di Jogja," kata warga Perumahan Bukit Agung, Semarang itu.
Membuat video dengan memegang kertas di ketinggian 3.000 kaki di tengah terpaan angin yang kencang tentu memerlukan persiapan matang. Paling tidak, jangan sampai ketika sudah di atas langit justru kertas yang dipegang malah terlepas.
Maka Gangsar pun diingatkan soal itu saat briefing sebelum terbang. "Kami harus pegang kuat-kuat. Lalu hadapkan ke kamera ini. Tegak lurus kamera agar terbaca jelas," ujar Martin Handoko yang bertindak menjadi pilot pesawat trike yang ditumpangi Gangsar.
Martin mengatakan hal itu sembari mempraktikkannya. Dia memegang kertas berlaminasi itu yang dimajukan ke dekat kamera.
Selanjutnya, Gangsar diminta mempraktikkannya, sedangkan Martin merekamnya dengan telepon pintar berbasis Android. Hasilnya lalu mereka bahas untuk mendapatkan gambar yang terbaik dan posisi yang pas.
Saat briefing, Martin sempat menggoda Gangsar. Apalagi saat itu adalah kesempatan pertama Gangsar naik pesawat ringan.
"Nggak usah pucat gitu. Santai saja. Paling kalau takut kebelet pipis doang," ujar anggota JFC dengan call sign J-FOX 29 itu sembari bercanda.