Beras Rastra Dioplos Lalu Dijual Rp 140 Ribu Per Karung
jpnn.com, SIBOLGA - Polres Sibolga berhasil membongkar bisnis jual beli beras oplosan yang dilakukan tiga toko di Jalan Pari, Sibolga, Sumut.
Bisnis kotor ini dilakukan dengan cara memanfaatkan masyarakat penerima beras sejahtera (rastra). Penerima rastra ternyata tidak mengonsumsi beras subsidi pemerintah tersebut. Mereka menjualnya kepada toko beras yang ingin menampungnya.
Dari penjualan tersebut, penerima rastra yang tercatat sebagai warga kurang mampu membeli dengan harga murah dari kelurahan seharga Rp28 ribu per karung ukuran 15 kg.
Kemudian, warga ini menjualnya kembali kepada para penampung dengan harga Rp 60 ribu. Namun, ada juga warga penerima yang mengonsumsinya.
Dan, bagi warga yang tidaak ungin mengonsumsi rastra ini, para pengusaha nakal pun memanfaatkannya dengan menampung beras tersebut untuk dijual kembali di pasaran.
Dengan modal hanya Rp 60 ribu, mereka mampu meraup untung hingga Rp 80 ribu per karung, yakni dengan mengganti karung beras menjadi merk premium lalu menjualnya dengan harga Rp 140 ribu per karung.
“Kita dapat informasi ada pedagang beras yang melakukan penyalahgunaan. Dimana beras sejahtera (rastra) dibeli dari masyarakat kemudian mengganti kemasannya dengan yang bermerk.
“Petugas lalu meluncur ke Jalan Pari, Kelurahan Pancuran Gerobak. Ternyata benar, petugas menemukan 3 toko penjual beras yang melakukan kecurangan tersebut,” kata Kapolres Sibolga AKBP Benny R Hutajulu melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhan Sormin, Sabtu (19/8).