Berastagi Kembali Diselimuti Debu
jpnn.com - BERASTAGI - Material debu vulkanik terus dimuntahkan gunung Sinabung seiring dengan erupsi yang tak kunjung henti. Kamis (16/1) Kota Berastagi dan sekitarnya kembali dihujani debu vulkanik.
Pantauan Posmetro Karo (Grup JPNN), langit di atas kota berhawa sejuk ini menjadi gelap. Masyarakat yang sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, terlihat saling bahu – membahu membagikan masker.
Sementara itu, lava pijar dari kawah gunung Sinabung, Rabu (15/1) kemarin sesuai keterangan dari Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung sudah mencapai 4 km ke arah selatan – Tenggara. Informasi yang dihimpun dari warga Desa Berastepu, kawasan hutan yang menjadi jalur luncuran lava pijar semakin gundul dan tandus.
Aktivitas kegempaan dan letusan Gunung Sinabung hingga Kamis (16/1) belum memperlihatkan penurunan. Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Nabawi mengatakan, sampai pukul 18.00 Wib telah terjadi 37 kali erupsi dengan rata – rata ketinggian kolom debu 1.000 – 5.000 m mengarah ke Timur - Tenggara, sedangkan luncuran awan panas ke arah Tenggara 500 – 4.500 m.
“ Aktivitas gunung Sinabung masih tinggi. Dihimbau kepada warga agar meningkatkan kewaspadaan bila turun hujan di kawasan sekitar gunung yang menyebabkan banjir lahar dingin,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun dari Humas Tanggap darurat Penanganan Bencana Erupsi Sinabung, hingga berita ini diturunkan, sekitar 600-an jiwa penduduk Desa Rimo Kayu, Kecamatan Payung, Kamis (16/1) malam telah pergi meninggalkan kampung karena tidak tahan dengan serangan debu vulkanik.
"Sekitar 600an jiwa warga Desa Rimo Kayu saat ini sedang dievakuasi, kemungkinan akan ditempatkan di Desa Tongkoh," ujar Koordinator Humas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung, Jhonson Tarigan melalui sambungan selulernya.(riz/nng)