Berawal dari Jejak Patahan Kayu, Satgas Tinombala Sergap Anggota MIT
Lantaran tersudutkan, enam anggota MIT tersisa memilih melarikan diri. ”Mereka meninggalkan jenazah dua anggota MIT yang tewas berikut senjata api yang digunakan,” jelasnya.
Tidak kurang dua senjata api diamankan dari lokasi baku tembak. Yakni senjata laras panjang jenis SS-1 dan senapan angin berikut magazen dan amunisinya. Sedangkan jenazah kedua anggota MIT langsung dievakuasi untuk diidentifikasi.
”Jenazah sudah berhasil dievakuasi. Langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi,” terang Wuryanto. Namun demikian, dia belum bisa menyebutkan identitas dua jenazah tersebut.
Pengejaran tetap dilakukan terhadap enam anggota MIT lainnya yang berhasil kabur. Mereka memprediksi, anggota MIT jaringan Santoso itu kabur ke arah hutan Pegunungan Biru. ”Enam anggota MIT lainnya tetap dalam pengajaran satgas,” jelasnya.
Itu dilakukan guna mencari tahu keberadaan mereka bersama anggota MIT lainnya. Mengingat tugas Satgas Tinombala adalah menumpas seluruh jaringan tersebut.
Disamping berhasil mementahkan perlawanan sekelompok anggota MIT, salah satu dari enam prajurit TNI yang turut terlibat baku tembak terluka. Dia terkena tembakan pada bagian ketiak.
Untuk itu, prajurit TNI dengan nama Pratu Zulfiqar tersebut dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. ”Sudah dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk perawatan lebih lanjut,” terangnya.
Sementara Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan, sebenarnya sesuai data Polri selama ini masih ada sembilan anggota MIT, dengan adanya dua yang diduga tewas. Maka, masih ada tujuh orang anggota MIT yang masih lolos.