Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berbagai Cara Israel Merusak Ramadan Warga Palestina

Rabu, 21 Februari 2024 – 13:01 WIB
Berbagai Cara Israel Merusak Ramadan Warga Palestina - JPNN.COM
Seorang polisi Israel mengarahkan senjatanya saat terjadi bentrokan dengan warga Palestina di halaman Masjid Al-Aqsa, yang dikenal Umar Muslim sebagai Al Haram Al Sarif dan oleh Yahudi disebut Bukit Bait Suci, di Kota Tua Yerusalem, Senin (10/5/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/PRAS/djo

Maka tak heran bila nafsu membunuh Israel sepertinya belum dan tidak akan bisa terpuaskan, apalagi mengingat bahwa serangan itu telah mengakibatkan sekitar 29.000 korban tewas. Bahkan, ada pejabat negara Zionis itu yang tanpa tedeng aling-aling memberikan ancaman sambil menyebut nama bulan suci Ramadan.

Pertempuran saat Ramadan

Dalam catatan sejarah, sebenarnya pernah terjadi sejumlah pertempuran pada bulan puasa di masa lalu.

Menurut data dari laman lifeinsaudiarabia.net, Pertempuran Badar yang merupakan konflik fisik pertama umat Islam di Madinah, terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah, atau bersamaan dengan tahun 624 Masehi.

Selain itu, Pembebasan Makkah oleh pasukan Islam juga terjadi pada 20 Ramadan tahun 8 Hijriyah (630 M), kemudian ada pula Pertempuran Ain Jalut antara Dinasti Mamluk dan penyerangan kaum kolonial Mongol tercatat pada 25 Ramadan tahun 658 Hijriyah (1260 M). Berbagai palagan itu tercatat dimenangkan oleh pasukan Islam.

Dalam masa modern ini, dapat disebut misalnya Perang Yom Kippur pada 1973, yaitu konflik bersenjata antara Israel dan koalisi negara Arab yang dipimpin Mesir dan Suriah, pada 6-25 Oktober 1973, juga terjadi pada bulan puasa, atau tepatnya 9-28 Ramadan.

Tidak hanya di Jalur Gaza, Otoritas Israel juga dikabarkan media setempat pada Minggu (18/2) bahwa telah terjadi kesepakatan untuk melakukan pembatasan akses ke Masjid Al Aqsa di Tepi Barat selama Ramadan bagi masyarakat Palestina yang bermukim di Israel.

Pembatasan tersebut disetujui perdana menteri Benjamin Netanyahu berdasarkan rekomendasi menteri keamanan nasional Itamar Ben-Gvir yang berhaluan ekstrem kanan.

Gantz juga menyatakan bahwa Hamas punya pilihan yang jelas yaitu dengan menyerah dan melepaskan sandera agar Gaza bisa merayakan bulan suci Ramadan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close