Berbakti untuk Kampung Halaman

jpnn.com - Endang Tirtana merupakan sosok "Anak Kampuang", pemuda yang lahir dan besar di Padang Balai, Pasaman. Meski meniti karir politik di Jakarta dan mewarnai panggung politik nasional di Jakarta, tidak menyebabkan Endang lupa dengan kampung halamannya. Oleh karena itu sebagai anak kampuang, Endang Tirtana ingin berbakti terhadap kampung halamannya.

Tagline "piliah anak kampuang" ini bermakna bahwa Endang Tirtana memang berasal dari masyarakat biasa, yang paham dan bisa merasakan persoalan masyarakat. Sebagai orang kampuang, Endang merasakan hidup dengan keterbatasan. Namun, segala keterbatasan tidak menyebabkan Endang patah semangat.

Sebagai upaya untuk mendengar dan melihat langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat, Endang Tirtana, Caleg DPR RI Hanura, bersama dengan Sulpan, Caleg DPRD Kabupaten Pasaman Dapil 5, melakukan kunjungan dan diskusi dengan masyarakat Jorong Waropen, Kecamatan Mapat Tunggul, Kabupaten Pasaman, Rabu (11/9) lalu.  

Kejorongan yang berpenduduk 400 orang ini ditempuh lebih kurang 30 menit  dengan menggunakan perahu kayu kecil menelusuri sungai Sumpu yang terkenal sangat deras dan menakutkan. Endang berdecak kagum melihat perjuangan masyarakat sambil berujar, "Saya sendiri merasakan ketakutan ketika harus melawan arus untuk melewati kembali pulang,tapi masyarakat terpaksa dihadapkan dengan kondisi semacam ini setiap hari,luar biasa!"

Masyarakat di Jorong ini bermata pencaharian dengan berkebun karet. Ketika berdiskusi dengan warga, mereka mengeluhkan soal buruknya akses jalan yang dilewati anak-anak untuk pergi ke  sekolah.Anak-anak setiap hari harus bertarung melewati arus sungai yang sangat deras. Selain itu,masyarakat juga berkeluh kesah tentang bagaimana upaya meningkatkan produktivitas karet, mendapatkan harga karet yang stabil dan upaya untuk mendapat bibit karet yang unggul.

Didalam pertemuan dengan warga, Masmin, selaku  jorong maropen, menyampaikan dan menitipkan harapan kepada Endang Tirtana untuk lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil seperti mereka. Terlihat sungguh didalam tatapan mata mereka untuk bangkit mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.

Inilah gambaran perjuangan masyarakat kita di daerah terpencil. Dan tentunya fenomena semacam ini banyak di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Mereka adalah warga negara yang wajib untuk kita berikan hak-hak dasarnya. "Harus ada dampak positif yang nyata dari 68 tahun kita merdeka," ucapnya.

Namun, yang tak kalah hebatnya adalah kerja kemanusiaan dari beberapa pemuda setempat. Ketika kunjungan Endang Tirtana dkk sedang berlangsung, mereka bertemu dengan para petugas kesehatan yang sedang memberikan pengobatan gratis di warga setempat.