Berbasis OVOV, 1000 Kampung Hortikultura Fokus Pada Ekonomi Skala Luas
Kampung-kampung Hortikultura akan dibangun dalam satu wilayah administratif desa dengan luasan 5 hektare -10 hektare bergantung pada komoditas yang dikembangkan pada kampung tersebut.
Untuk satu kampung buah dan sayur, luasan lahan yang diperlukan minimal adalah 10 hektare. Sementara itu, untuk satu kampung tanaman obat diperlukan lahan minimal seluas 5 hektare.
Kampung Hortikultura mengusung konsep One Village One Variety (OVOV).
Komoditas unggulan yang akan dikembangkan, dipilih berdasarkan kesesuaian agroekosistemnya dan permintaan pasar untuk menjamin pemasaran hasilnya.
Pengembangan 1000 Kampung Hortikultura direncanakan terdiri dari 56 kampung pisang, 47 kampung mangga, 61 kampung manggis, 167 kampung durian, 75 kampung kelengkeng, 72 kampung alpukat, 45 kampung jeruk.
Kemudian dua kampung buah naga, 200 kampung bawang merah, 200 kampung cabai besar, 15 kampung sayuran daun, 50 kampung tanaman obat, 68 kampung bawang putih, 30 kampung cabai rawit, 25 kampung kentang, dan 4 kampung bawang bombay.
“Pengembangan kampung hortikultura ini akan kami sosialisasikan di Kostratani dan ditampilkan di Agriculture War Room Kementan. Kami umumkan bahwa di desa ini terdapat kampung buah atau sayuran tertentu. Kalau kita mau memajukan hortikultura, maka kita harus mulai menggunakan konsep ini,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Hortikultura Tahun 2021 Pasca-Refokusing di Bogor, Kamis (28/1).
Konsep ini, kata Prihasto harus menyeluruh hingga menyentuh titik-titik kampung.