Bergemuruh Bagai Suara Pesawat Terbang
Minggu, 26 Februari 2012 – 05:39 WIB
Tepat di tengah reruntuhan rumah terdapat tenda berwarna oranye. Di dalamnya duduk pasangan suami istri dan anak mereka yang masih berusia lima tahun. Darna dan Basri nama pasutri tersebut. kepada Fajar ia menceritakan ihwal bencana yang mengobrak-abrik rumahnya.
Awalnya, kisah Darna, sekira pukul 17.30 wita Jumat, 24 Februari dari arah utara terlihat dua pusaran puting beliung disertai suara gemuruh bak pesawat terbang. Bingung dengan apa yang terjadi, Darna berempat dengan anak dan iparnya mengintip ke luar rumah. Ia kemudian melihat pusaran mengelilingi kampungnya. Hanya dalam durasi lima menit, 59 rumah serentak hancur.
"Pada saat kejadian itu, rasanya seperti hanyut terbawa arus. Saya terjatuh mengikuti posisi rumah yang ambruk ke sisi selatan. Untungnya saya tersangkut di pohon," ungkap Darna sambil memerlihatkan memar di tubuhnya.