Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berharap Kemakmuran Filipina Meningkat

Sabtu, 23 Juli 2016 – 16:51 WIB
Berharap Kemakmuran Filipina Meningkat - JPNN.COM
Gereja Katedral di kawasan Intramuros, Manila, Filipina. FOTO: DHIMAS GINANJAR/JAWA POS

jpnn.com - Laporan wartawan JAWA POS, DHIMAS GINANJAR dari Manila 

IBU kota Filipina, Manila, saat ini penuh dengan optimisme. Apalagi mereka punya presiden baru. Berarti ada harapan baru. Kota itu seakan terlahir kembali. Jika diajak mengobrol tentang pemerintahan baru, warga kota di tepi timur Teluk Manila tersebut selalu antusias 

Selain program memberangus kriminalitas, Presiden Rodrigo Duterte punya banyak rencana untuk meningkatkan perekonomian Filipina. Maklum, masalah kemiskinan belum jua terpecahkan. 

Lebih dari seperempat warga berada di bawah garis kemiskinan. Mereka hanya punya pendapatan PHP 10.534 atau sekitar Rp 3.160.200 per tahun.

Padahal, gairah pembangunan di Manila masih menggeliat. Di berbagai sudut kota, jika mendongak ke atas, kita akan mendapati banyak jaring pengaman berwarna hijau. Pertanda sedang ada konstruksi. Terutama gedung pencakar langit. Di sekitar Makati Avenue saja, ada sekitar lima gedung baru yang dibangun. 

Ketimpangan kemakmuran begitu terasa ketika naik metro rail transit (MRT) atau light rail transit (LRT). Ada banyak kawasan kumuh yang terlihat dari balik jendela. Warga yang ditemui Jawa Pos berharap era Duterte membuat perekonomian membaik. 

Rico Tomarong, 46, misalnya. Warga Quezon City yang bekerja di perusahaan konstruksi Afrika Utara itu mengaku memberikan suaranya untuk Duterte. Kebetulan, saat pemilihan berlangsung, dia sedang libur dari kerjanya dan pulang ke Filipina. "Saya punya harapan besar kepadanya," kata dia kemarin.

Rico tahu masalah ekonomi di Filipina sangat kompleks. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Apalagi, dia tahu betul banyak orang Filipina yang sangat pilih-pilih pekerjaan. Akibatnya, pengangguran menjadi makin banyak meski pendidikan bagus.

Laporan wartawan JAWA POS, DHIMAS GINANJAR dari Manila  IBU kota Filipina, Manila, saat ini penuh dengan optimisme. Apalagi mereka punya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News