Berharap tak Ada Lagi Titipan dalam Seleksi Calon Polisi
Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Amrin Rimico mewakili Kapolda Irjen Pol Musyafak yang berhalangan hadir, menjelaskan bahwa reformasi Polri harus dimulai dari proses rekrutmen yang clear untuk mencari anggota yang berkualitas.
“Penandatanganan pakta integritas ini bertujuan agar memberikan pemahaman dan keyakinan, khususnya kepada calon dan orangtua atau wali, bahwa penerimaan anggota Polri itu clean and clear,” tegas Amrin.
Peserta seleksi yang fisiknya lemah juga terlihat saat upacara ini. Salah satu peserta yang berbaris terlihat pingsan, karena tak tahan tersengat teriknya matahari sekitar pukul 15.00 WIB.
Upacara berakhir pada pukul 15.40 WIB dan sebagian orangtua atau wali juga tampak mulai beranjak meninggalkan lapangan upacara Mapolda.
Mohammad Daud, 48 dari Mempawah mendampingi putranya, Rezal, salah satu peserta didik calon anggota Polri. Selaku ayah, dia berharap anaknya bisa lolos.
Apalagi ini keinginan anaknya yang bercita-cita menjadi polisi. Bahkan tahun lalu Rezal sudah pernah mengikuti perekrutan, namun gagal di pantokhir, tahapan akhir.
“Karena melihat semangat anak, maka saya hanya bisa memberikan motivasi saja, mendukung dan berdoa semoga anak saya bisa berhasil dengan kemampuan fisik, jasmani dan rohani yang dia punya,” kata Daud.
Daud menyambut positif perjanjian dalam penandatanganan pakta integritas yang dia ikuti. Dia berharap tidak ada lagi istilah titipan dalam proses rekrutmen anggota Polri. (*)