Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berharap U Hanya Dapat L?

Kamis, 16 Juli 2009 – 06:39 WIB
Berharap U Hanya Dapat L? - JPNN.COM
SEMESTER I 2009 sudah lewat. Kesimpulannya jelas: skenario "U" dalam upaya pemulihan ekonomi tidak terjadi. Ketika negara-negara maju di seluruh dunia menggenjot stimulus ekonomi dengan dana yang luar biasa besar, dunia berharap perkembangan ekonomi akan mirip huruf "U". Yakni, terjun ke bawah dengan sangat tajam, tapi segera naik lagi, pulih seperti sedia kala. Huruf "U" itu diharapkan mulai terlihat bentuknya di akhir semester I, 30 Juni 2009 lalu.

Kini para ahli sudah tidak berharap lagi akan mendapatkan "U". Tiongkok sudah segera merumuskan strategi ekonomi yang lebih baru pada Juli ini. Langkah cepat dilakukan Tiongkok setelah melihat bahwa tidak ada tanda-tanda kenaikan permintaan dari Amerika Serikat. Tiongkok, yang tahun lalu memompa stimulus untuk proyek-proyek dalam negeri, kini lebih mempertajam pengembangan ekonomi domestik. Jumlah penduduknya yang seperlima penduduk dunia dalam masa krisis ini bisa menjadi kekuatan pasar untuk industri dalam negerinya.

Tiongkok mencatat stimulus yang mencapai USD 500 miliar itu sebagian ternyata dinikmati pihak luar negeri. Singapura, misalnya, semester I tahun ini sudah jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Maklum, pada semester II tahun lalu Singapura sampai minus 10 persen sehingga banyak yang pesimistis akan kondisi semester I tahun ini. Tapi, besarnya stimulus di Tiongkok ternyata secara tidak langsung membawa berkah sampai ke Singapura. Permintaan Tiongkok akan barang dan jasa dari Singapura ternyata amat besar untuk ukuran Singapura. Singapura yang perbaikan ekonominya lebih cepat daripada negara maju lain, antara lain juga karena bisa memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang untuk ukuran sekarang termasuk yang terbaik di dunia.

Kita yang di Indonesia memang kurang merasakan pahitnya krisis. Apalagi, ada pemilu yang bermacam-macam yang bisa menolong menggairahkan peredaran uang. Tiongkok, India, dan Indonesia memang lagi menjadi bintang ekonomi dunia. Semula saya ikut berharap begitu selesai pemilu, ekonomi Indonesia langsung bisa tancap gas. Tapi, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa keberhasilan pemilu ternyata tidak memberikan kejutan apa-apa. Indeks harga saham gabungan justru sempat turun di bawah 2.000. Nilai rupiah juga biasa-biasa saja.

SEMESTER I 2009 sudah lewat. Kesimpulannya jelas: skenario "U" dalam upaya pemulihan ekonomi tidak terjadi. Ketika negara-negara maju di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News