Beri Kuliah Umum, Hasto Dorong Mahasiswa Aceh Kembangkan Sabang dan Kuliner Lokal
jpnn.com, ACEH - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mendorong mahasiswa UIN Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh menjadi motor kemajuan bagi Indonesia.
Menurut Hasto, peran UIN Ar Raniry penting untuk melahirkan calon pemimpin bangsa yang mampu membawa Indonesia disegani di antara bangsa-bangsa di dunia.
“Di UIN ini saya percaya bahwa mahasiswa adalah masa depan. Di UIN, mahasiswa akan digembleng, bagaimana agama dan intelektualitas bersenyawa,” kata Hasto dalam Silaturahmi Nasional dan Kuliah Umum bertema “Api Islam, Nasionalisme dan Pancasila dalam Pemikiran Bung Karno” yang digelar di Aula Kampus UIN Ar Raniry Banda Aceh, Jumat (23/9).
Selain itu, kampus juga harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasto memberi contoh bagaimana kuliner Aceh luar biasa. Dengan sentuhan teknologi dan hasil riset dari kampus-kampus di Aceh, kuliner di Serambi Mekkah itu seharusnya bisa bersaing di level nasional maupun dunia.
Selain itu, kampus di Aceh harus memikirkan juga pengembangan daerah dengan karakter geopolitiknya, khususnya terkait wilayah maritimnya. Hasto memberi contoh mengenai potensi Sabang. Jika Terusan Kra di Thailand jadi dibuka, maka Sabang akan menjadi primadona.
“Ada pihak yang berusaha melakukan lobi politik agar terusan itu tak dibangun. Padahal kalau dibangun, akan terbuka pengembangan di wilayah Sabang. Di Sabanglah titik nol Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” kata Hasto.
Hasto juga mengatakan sejarah tentang bagaimana api keislaman Proklamator RI Ir. Soekarno berusaha dihilangkan.
Menurut Hasto, Bung Karno sangat mengagumi Aceh karena semangat patriotismenya dan tak mudah menyerah. Namun, kedekatan itu berusaha diputus melalui isu-isu terkait agama.