Berita Duka, Jurkani Meninggal Dunia
Dirinya sendiri sempat pesimis ketika kondisi kesehatan almarhum terus menurun usai dilakukan operasi lalu.
“Kami hanya manusia biasa dengan terus ikhtiar yang terbaik untuk almarhum,” tuturnya.
Meninggalkan 3 orang anak, nama Jurkani populer setahun terakhir ini. Jauh sebelum kejadian pembacokan dirinya yang dilakukan oleh orang tak dikenal di Tanah Bumbu pada 22 Oktober lalu, almarhum adalah orang yang paling terdepan dan vokal mendukung Denny Indrayana-Difriadi pada Pilgub Kalsel lalu.
Bahkan dia dijadikan saksi oleh Denny di sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi (MK) lalu. Almarhum juga yang membongkar dugaan penggelembungan suara di Kabupaten Banjar yang berujung pada Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Tak sampai disitu, nama Jurkani semakin dikenal saat terjadinya pemukulan terhadap warga di salah satu tempat ibadah di Banjarmasin Selatan yang menjadi salah satu daerah PSU. Dia sendiri dilaporkan ke Polisi hingga berujung pada hukuman penjara selama 6 bulan.
Belum sampai enam bulan menjalani masa hukuman, Jurkani rupanya sudah bebas. Dia kembali muncul di media. Kali ini sebagai tim legal PT Anzawara Satria. Dia melaporkan terjadinya penambangan ilegal di wilayah konsesi PT Anzawara.
Jurkani bahkan melaporkan pihak yang menyerobot konsesi hingga ke Mabes Polri, yang berujung dipolice linenya area tambang PT Anzawara. Hingga pada akhirnya, dia diserang oleh orang tak dikenal saat ingin menuju ke area tambang tersebut.
“Dengan kejadian ini kami selaku kerabat, menuntut supaya hukum ditegakkan. Kami ingin kasus ini diusut tuntas siapa dalang dari perbuatan ini, karena jelas pada waktu kejadian, yang menjadi sasaran hanya almarhum,” pinta Candra.