Berjam-jam Antri Demi Daging Kurban
jpnn.com - MATARAM-Pembagian daging hewan kurban di Kantor Wali Kota Mataram diwarnai protes warga. Puluhan warga yang tidak mendapat kupon daging kurban berdesak-desakan di depan gerbang. Mereka memaksa petugas memberikannya daging kurban meski tidak memiliki kupon.
Warga yang sebagian besar adalah kaum jompo dan ibu rumah tangga itu rela berdiri berjam-jam hanya untuk mendapatkan sebungkus daging. Bahkan salah seorang ibu berteriak-teriak ke arah petugas Satpol PP yang berjaga. Sementara kaum jompo hanya diam sambil memeluk jeruji besi gerbang. Mereka kecewa karena tidak dapat jatah jupon yang mestinya didapatkan.
Papuq Ayunah, salah satu kaum jompo asal Dasan Agung mengaku tidak pernah mendapatkan kupon daging kurban. Akhirnya setiap tahun ia harus berdiri di depan pintu gerbang agar mendapatkan daging.
”Kenapa saya tidak pernah dapat, padahal yang lain dapat" Makanya saya mau tunggu sampai dikasih,” katanya. Menurutnya, ia layak mendapatkan jatah daging kurban karena sudah tua dan tidak bisa bekerja lagi.
Papuq Ayunah tidak sendiri. Ada juga Ramiyah dan Sanirah, warga Gomong yang bernasib sama. Mereka juga protes karena hanya orang-orang tertentu saja yang diberikan jatah daging hewan kurban. Sementara mereka yang tidak mampu sama sekali tidak diberi tahu. Bahkan informasi tentang pembagian kupon pun tidak diketahui sama sekali.
”Tidak ada ceritanya, tiba-tiba orang lain dapat (kupon). Saya tidak pernah dapat,” keluhnya.
Pada lebaran Idul Adha tahun ini, Pemkot Mataram menyembelih 14 ekor sapi dan 37 ekor kambing. Dagingnya diberikan kepada 2.000 orang yang tersebar di setiap kelurahan. Sementara jumlah warga yang dibagikan di Kantor Wali Kota hanya 400 orang. Mereka baru bisa mengambil daging itu dengan menunjukkan kupon.